10 August 2017

PELATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 3

Mutiara Syalen
Fakultas Ekonomi
Kelompok 15
PKM UNJ 2017
Jumat, 21 Juli 2017
Setelah dua rangkain pelatihan telah dilalui, kini saatnya para pemimpin masa depan mengimplementasikan apa-apa yang mereka dapatkan secara konkret. Hal tersebut ditandai dengan dimulainya perjuangan dan pengabdian yang ingin coba bersama-sama kami tekadkan di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kampung akuarium ini merupakan daerah gusuran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, namun hingga kini masih banyak warga yang enggan dipindahkan ke tempat lain dan tetap bertahan di lokasi tersebut dengan mendirikan bangunan semi permanen.
Hari ini kegiatan terfokus pada perencanaan, karena sebuah tujuan tanpa dibarengi perencanaan tak lain hanyalah mimpi belaka. 
BPH Koor terbentuk, survey dilakukan, peta pengabdian siap dijalankan.
Hari selanjutnya diawali dengan pemetaan yang lebih teknis lagi yakni berdiskusi tentang bentuk pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Hasilnya, kami diputuskan akan dilakukan pembangunan perpustakaan mini dan perbaikan saluran air dengan target utama pembangunan perpustakaan mini. Selain itu, setiap harinya akan diadakan pengajaran untuk anak-anak yang tinggal di lokasi tersebut. Setelah diskusi selesai, langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakan selama pengabdian kepada masyarakat dengan mendatangi langsung ke rumahnya. Setelah itu, sumber daya manusia yang ada dibagi menjadi dua. Kelompok pertama melaksanakan kegiatan pengajaran untuk anak-anak. Sementara yang lainnya disebar ke beberapa wilayah di sekitar kampung akuarium untuk melakukan penggalangan dana mengingat masih minimnya dana yang sudah terkumpul.
Di hari ketiga, kegiatan difokuskan pada pengajaran dan penggalangan dana. Kegiatan pembangunan belum dapat dilaksanakan karena di hari yang sama diadakan musyawarah yang menghasilkan kesepakatan bahwa peserta PKMUNJ diperbolehkan untuk melakukan pembangunan perpustakaan mini karena memang dibutuhkan oleh warga, khususnya anak-anak.

Hari-hari selanjutnya diisi dengan pengajaran kepada anak-anak, pembangunan perpustakaan mini dan tetap melakukan penggalangan dana. Pengajaran kepada anak-anak dilakukan dengan cara bercerita, bernyanyi dan sebagainya. Setiap harinya pun selalu ada perkembangan dalam pembangunan perpustakaan mini.

Di hari terakhir, yakni Kamis, 21 Juli 2017 diadakan penutupan kegiatan pengabdian dan peresmian perpustakaan mini yang didalamnya terdapat pentas yang dimainkan oleh anak-anak. 

Meski jalan yang dilalui tidak mudah dan tak jarang menyakitkan sebagian dari sebagian yang lainnya, pada akhirnya telah sampai juga kita pada ujungnya. karena demikian hakikat perjuangan, dinamika yang dilalui, hanya perlu dilalui dengan ikhlas dan senyuman serta ikhtiar terbaik.

#PKMUNJ2017

#PKMUNJ3
#PemudaMasaKini
#PemimpinMasaDepan
READMORE - PELATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 3

21 June 2017

PELATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2

Mutiara Syalen
Fakultas Ekonomi
Kelompok 15
PKM UNJ 2017
MANAJEMEN ISU
Oleh :
Dr. H. Arya Sandhiyudha S.Sos, M.Sc
-        Staf Ahli Komisi I DPR
-        Pengamat Politik Internasional
Beberapa tipologi orang-orang dalam mengelola isu
1.     Organisatoris  pekerja , fokus pada tugas pokok dan fungsi – worker
2.     Organisatoris pemikir – thinker
3.     Organisatoris lobbies, hemat bicara tapi bicara melakukan operasi-operasi bawah meja
4.     Organisatoris engineer, designer organisasi
5.     Organisatoris selebriti, sadar penampilan, rajin berbicara meski tidak jelas apa yang disampaikan
6.     Organisatoris leader, opinion leader, tampil dengan ide, dapat meyakinkan orang
Manajemen isu tidak terlepas dari media. Apapun latar belakang medianya, kita harus menjadi pihak yang meleading isu . Jangan sampai memusuhi media.
Manajemen isu juga bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga bagaimana ide sebuah organisasi dikelola dan tersampaikan ke publik.
Manajemen isu adalah manajemen opini berbasis isu, mome, dan krisis yang sedang terjadi.
Agar dikutip media :
1.     Sampaikan hal yang baru, penting, quotable, menarik, unik
2.     Mengirim ppress release ke media, karena press release dapat memudahkan media. Perhatikan konten press release – jangan sampai suasana mendominasi konten. Yang media perlukan adalah tambahan informasi. Dengan durasi yang singkat media tidak memerlukan release yang didominasi suasana.
3.     Setting agenda media
4.     Berteman dengan orang media
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan wawancara oleh media :
1.     tampilkan juru bicara yang berpengetahuan, karena media menginginkan tambahan informasi
2.     media juga menginginkan konfimasi, sehingga tampilkan juru bicara yang memiliki kapasitas
3.     media juga membutuhkan justifikasi terhadap opini, sehingga diperlukan kehati-hatian
4.     media juga terkadang hendak mengadu pendapat sehingga perlu memperhatikan positioning
Friendly Suggestions :
-        perbanyak membaca, update isu, pahami kemauan media dan miliki kemampuan membaca situasi
-        scanning / screening isu
-        tegaskan pokok ucapan
-        media tv adalah tentang ide dan wajah. jadi selain mempersiapkan ide, penampilan juga perlu dipertimbangkan
-        pengaruhi alur media
-        perhatikan hal penting : closing statement, attraction, gestures
8 tema penting lainnya :
-        pentingnya media massa (media organisasi, media relasi, dan jaringan langsung)
-        debat dan diskusi di parlemen
-        debat mengenai UU
-        mengembangkan kebijakan baru yang melayani publik pemilih (bagaimana suara rakyat)
-        analisa dan investigasi hal yang jadi perhatian kelompok kepentingan
-        memaparkan petisi yang jadi perhatian kelompok kepentingan
-        pengelolaan dapil

-        how to deal with people (bukan dengan media, tapi dengan awak medianya; bukan dengan isunya, tapi dengan anchornya)
READMORE - PELATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2

14 June 2017

PELATIHAN KEPEMIMPINAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 1

Mutiara Syalen
Fakultas Ekonomi
Kelompok 15
PKM UNJ 2017
PUBLIC RELATION
Oleh :
Bambang Irawan
-        Korpus BEM Se-Indonesia 2015
-        Staff Kemenpora
Public relation adalah apa yang berkaitan dengan proses interaksi, opini publik, penanaman keinginan baik, kepercayaan, dan citra yang baik.
Tujuan dari public relation itu sendiri adalah untuk menciptakan citra organisasi yang positif, mendukung program organisasi, serta mengembangkan sinergisitas fungsi organisasi.
Public relation merupakan sebuah unsur yang penting dalam pembentukan identitas dengan tepat dan benar, serta mampu menaruh kepercayaan publik terhadap organisasi.
Citra positif organisasi dapat dibentuk melalui 3 hal yakni : media, pengemasan konten organisasi, dan menjalin relasi dan lobi.

REKAYASA SOSIAL
Oleh : Muhamad Rusdi
-        Deputy Presiden KSPI
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia memiliki value karena keinginan, pengharapan, dan cita-cita.
Di sisi lain, manusia juga merupakan makhluk lemah yang harus terus bergerak dan berubah dari titik ketidaknyamanannya sebagai wujud kesempurnaan sebagai manusia. Manusia yang berdiam diri akan tergilas oleh perubahan, dan mengingkari hakikatnya sebagai makhluk Allah yang bergerak. Ingkar itu sendiri sama dengan kafir dalam istilah islam. Sehingga berdiam diri dapat dikatakan kafir terhadap diri sendiri dan Allah.
Mahasiswa merupakan kaum muda, generasi harapan bangsa untuk melanjutkan tongkat estafet  kepemimpinan. Mahasiswa juga disebut sebagai kaum cendekia, yang dapat berpikir, berdiskusi, dan mengeksplorasi pengetahuan hingga dapat disebut sebagai pewaris peradaban. sedang mereka yang lalai, malas, dan bodoh dapat dikatakan sebagai sampah peradaban.
Mahasiswa seharusnya sudah bukan lagi menjadi penyuplai agen perubahan di luar sistem, justru mahasiswa harus menjadi aktor utama dalam perubahan sistem.
Perubahan sosial merupakan perubahan situasi masyarakat akibat ketidaksesuaian unsur-unsur nilai dan norma sosial yang dianut selama ini (Max Weber). perubahan sosial juga dapat dikatakan sebagai peristiwa dalam kurun waktu tertentu , proses tergantikannya pola hidup masyarakat lama dengan berubahnya organisasi sosial, sistem, nilai, pranata sosial, sistem sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pemahaman.
tujuan adanya perubahan sosial adalah terciptanya tatanan sosial masyarakat, ekonomi, budaya, politik yang lebih baik (berkeadilan, beradab, sejahtera)
Instrumen yang dapat digunakan dalam rangka mengadakan perubahan sosial :
1.     pengetahuan, gagasan & kreasi (ideologi & agama)
2.     modal sosial (solidaritas sosial, komunalisme dari masyarakat)
3.     modal capital/ uang
4.     teknologi
5.     birokrasi & rezim
6.     metodologi & strategi/ manajemen
*membangun kesolidan sama dengan menuntaskan setengah dari permasalahan yang ada, setengahnya lagi berasal dari pola pikir dan komunikasi manusia
Peradaban lahir karena 2 hal yakni : adanya kelompok creative minority dan kondisi lingkungan
teori siklus perubahan Toynbee :
1.     lahirnya peradaban dikarenakan creative minority mampu merespon lingkungan yang ada
2.     perkembangan peradaban, bagaiman aspek hubungan antar sosial dan individu
3.     keruntuhan peradaban, yang terjadi karena ketiadaannya creative minority
Teori perubahan sosial :
1.     pola linear – alami
2.     pola siklus – roda, kadang di atas kadang di bawah
3.     pola konflik – pertarungan, pertentangan
Strategi mewujudkan perubahan :
1.     membangun kesadaran individu
a.      mengubah pandangan individu tentang hidup dan kehidupan, meyakini bahwa sesuatu yang paling penting adalah Allah
b.     belajar dari sejarah umat terdahulu
c.      membangun ketaatan dalam jamaah
2.     hijrah sebagai symbol selesainya “masalah dirinya” dan siap berubah membangun masyarakat
3.     membangun tatanan baru masyarakat
a.      membangun masjid sebagai pusat keilmuan dan pergerakan
b.     membangun persaudaraan sebagai basis sosial
c.      membangun pasar
d.     puasa memperkuat kesadaran sosial
e.      zakat / berbagi sebagai sarana pemerataan
f.      haji ; universalisme kesetaraan sosial
peran mahasiswa :
1.     rekonstruksi sistem pengetahuan atau epistimologi yang berbasis materialism
2.     rekonstruksi sistem pembelajaran efektif
3.     menghasilkan pemimpin berkualitas
4.     melahirkan konsep baru
5.     meluruskan pemerintah yang salah langkah
6.     mengawal & meluruskan pemerintah yang khianat
7.     mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat

URGENSI COUNTER INTELLIGENCE BAGI KEPENTINGAN NASIONAL INDONESIA
Oleh :
Moses Caesar Assa S.Pd, M.Sc
Counter intelligence merupakan apa yang disebut dengan kontra terhadap upaya penguasaan terhadap suatu organisasi
Kita semua memiliki kewajiban yang sama dalam melindungi negara. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang utama adalah TNI & Polri, sisanya termasuk mahasiswa dan masyarakat disebut sebagai sistem pendukung.
Jika intelijen adalah tentang menemukan dan menggunakan informasi untuk memenangkan kontes, maka kontra intelijen adalah tentang mengalahkan lawan-lawannya untuk melakukannya dengan menghalangi atau memanipulasi informasi yang relevan (Sims and Gerber 2009)
kepentingan nasional : melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, , mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia … (Alinea ke-4 UUD 1945)
Membaca sinyal masa depan :
1.     emerging issue – identifikasi isu yang ada
2.     interpretation – diintrepretasi
3.     signal – akan tahu sinyal apa yang akan datang
4.     future sign
Wild card : strategic surprise, perubahan tiba-tiba, yang tidak biasa pada perspektif perusahaan, berhubungan dengan peristiwa dengan probabilitas rendah untuk terjadi namun dampaknya akan luas jika terjadi. cirinya : susah diantisipasi, tiba-tiba, dampaknya signifikan jika terjadi, kemungkinan kecil terjadi

Weak signal : isu kecil masa kini yang terlihat tidak signifikan, dapat memberitahu yang akan terjadi di masa depan, responnya sedikit dan berpotensi menjadi wild card, perubahannya gradual, responnya lama.
READMORE - PELATIHAN KEPEMIMPINAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 1

20 August 2015

MAHASISWA BERJIWA ENTREPRENEUR, KUNCI KEMAJUAN BANGSA INDONESIA

Mutiara Syalen
Fakultas Ekonomi
Jurusan Ekonomi dan Administrasi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
8105152236

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya manusia karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia. Dengan kekayaan SDM yang melimpah artinya Indonesia tidak kekurangan sumber daya untuk membangun negara Indonesia. Dengan kekayaan sumber daya manusianya, seharusnya bangsa Indonesia dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mengusahakan kemajuan negaranya dan memakmurkan rakyatnya. Apalagi, setiap tahunnya Indonesia telah mencetak sekian banyak sarjana-sarjana yang seharusnya siap untuk turut berkontribusi memajukan negara Indonesia. Ini berarti Indonesia sesungguhnya memiliki banyak rakyat yang berkualitas untuk membantu memakmurkan bangsa Indonesia.

Namun kenyataan yang terjadi tidaklah demikian. Masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan menjadi pengangguran. Terbukti dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin per September 2014 mencapai 27,73 juta jiwa.  Data lainnya menyebutkan jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas yang sebelumnya disebut dapat turut memajukan negara, pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang. Setiap tahunnya Indonesia melahirkan lebih dari 700.000 sarjana yang menganggur. Hal tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah sarjana yang dicetak setiap tahunnya tidak turut diimbangi dengan pertambahan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.

Salah satu usaha untuk mengurangi pengangguran adalah dengan membuka lapangan pekerjaan baru. Namun, kebanyakan orang berpendidikan tinggi lebih suka bekerja di suatu perusahaan dan memperoleh jabatan setinggi-tingginya. Orang-orang tersebut kurang berani untuk mengambil resiko besar mebuat suatu lapangan kerja (berwirausaha). Mereka mengharapkan gaji yang diberikan oleh kantor. Ini sangat disayangkan, padahal jika mereka berani mengambil resiko dan mebuka suatu usaha, maka angka pengangguran di Indonesia akan dapat dikurangi.

Sebagai generasi yang berpendidikan tinggi dan berada pada usia yang produktif, sudah sepatutnya mahasiswa menjadi penerus bangsa yang membangun negara Indonesia.  Untuk itu, jiwa berwirausaha harus ditanamkan pada setiap individu mahasiswa sejak dini, agar nantinya lulusan sarjana dapat menjadi wirausaha, membuka lapangan kerja baru, dan pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran yang nantinya juga akan dapat mengurangi angka kemiskinan.

Ada banyak karakterisitik wirausaha yang sangat membantu setiap orang yang memilikinya untuk dapat bersaing di era yang semakin maju ini.
  • Seorang wirausaha merupakan individu yang berani mengambil resiko. Tidak ada yang dapat menjamin usaha yang ia mulai akan berjalan mulus dan meraup keuntungan yang besar, namun segala sesuatu pasti terdapat resikonya. Diperlukan keberanian bagi seorang wirausaha mengambil resiko tersebut untuk meraih sebuah kesuksesan.
  • Dalam merintis sebuah usaha kecil menjadi usaha yang besar diperlukan keuletan dan kesabaran di dalamnya. Keuletan dan kesabaran itulah yang dimiliki oleh seorang wirausaha karena kesuksesan tidak dapat diraih secara instan.
  • Dapat dipastikan seorang wirausaha merupakan seseorang yang kreatif dan inovatif karena ia dituntut untuk memiliki produk yang dapat bersaing, sehingga otaknya akan terlatih untuk dapat berfikir kritis.
  • Seorang wirausaha adalah seseorang yang pantang menyerah. Kegagalan adalah hal yang wajar dialami oleh seorang wirausaha di awal karirnya, bukan wirausaha namanya jika baru menemui sebuah kegagalan ia kemudian berhenti berusaha. Wirausaha yang sukses adalah seseornag yang bangkit dan mencoba kembali setelah mengalami kegagalan.
  •  Seorang wirausaha sukses juga merupakan seorang manajer yang baik. Setiap saat ia dituntuk untuk dapat mengatur usahanya baik dari segi keuangan maupun administrasi, maka kemampuan manajemennya akan terus terasah.

Dan masih banyak lagi karakter-karakter positif wirausaha yang perlu seorang mahasiswa miliki. Karakter-karakter tersebut akan menjadikan mereka pribadi bermental baja, sehingga para mahasiswa dapat bersaing dan bertahan di era yang memiliki persaingan ketat ini. Apalagi di zaman sekarang ini bangsa Indonesia dituntut untuk dapat bersaing dengan bangsa asing dikarenakan adanya pasar bebas ASEAN.

Pada akhirnya memang tidak semua mahasiswa akan menjadi wirausaha. Namun, karakteristik-karakteristik wirausaha tetap harus dimiliki oleh setiap mahasiswa maupun rakyat Indonesia yang lainnya karena karakteristik-karakteristik tersebut dapat pula diterapkan di kehidupan sehari-hari bahkan dapat diterapkan di lingkungan kerja jika seseorang menjadi karyawan sebuah perusahaan. Hal yang paling penting adalah karakteristik-karakteristik tersebut dapat menjadikan setiap bangsa Indonesia bangsa yang berkualitas, bangsa yang bermental baja dan bangsa yang mampu bersaing sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju.
READMORE - MAHASISWA BERJIWA ENTREPRENEUR, KUNCI KEMAJUAN BANGSA INDONESIA

15 August 2015

KEMAJUAN PEREKONOMIAN INDONESIA BAGIAN TIMUR

Mutiara Syalen
Fakultas Ekonomi
Jurusan Ekonomi & Administrasi
No. Registrasi Mahasiswa : 8105152236

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,73 juta jiwa. Penduduk miskin terbanyak ada di Pulau Jawa, dan sebaran terbesar terdapat di Maluku-Papua. Menurut Data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia menyebutkan tingkat kemiskinan di Provinsi Papua jauh di atas tingkat kemiskinan rata-rata nasional, yaitu 13,3 persen. Tingkat kemiskinan di Papua mencapai 31,5 persen. Setelah Papua, tingkat kemiskinan tertinggi kedua adalah Papua Barat 27,1 persen, kemudian Nusa Tenggara timur 20,2 persen, Maluku 19,3 persen, dan Gorontalo 18,3 persen.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar menyatakan bahwa jumlah desa tertinggal saat ini mencapai 24,48 persen atau 18.126 desa dan sebagian besar desa tertinggal ada di Indonesia bagian timur juga di perbatasan, pulau terdepan, terluar, dan terpencil.

Permasalahan kemiskinan,  ketertinggalan dan ketidakmerataan kesejahteraan yang terjadi di Indonesia bagian timur dapat diselesaikan dengan langkah awal membangun dan memperbaiki infrastruktur yang ada di Indonesia bagian timur. Sarana dan prasarana publik harus lebih ditingkatkan lagi oleh pemerintah daerah setempat. Kemajuan sarana dan prasarana publik ini dapat membantu mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia bagian timur karena pendidikan merupakan salah satu hal terpenting untuk membangun dan memajukan suatu masyarakat termasuk di dalamnya memberantas kemiskinan.

Pemberantasan kemiskinan dapat dimulai dengan memperbaiki dan memperbanyak sarana transportasi yang ada di Indonesia bagian timur. Sarana transportasi yang memadai dapat membuat masyarakat setempat bepergian dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih mudah. Sarana transportasi yang memadai juga dapat membuat masyarakat Indonesia dari luar daerah Indonesia bagian timur yang berpotensi membantu membangun daerah tersebut tidak akan ragu untuk menetap karena mereka tidak perlu mengkhawatirkan transportasi untuk bepergian kemanapun.

Sarana komunikasi juga harus dibangun. Fasilitas internet, telepon umum, dan media massa harus diperbanyak agar masyarakat senantiansa update dengan informasi apapun yang dapat menunjang masyarakat menjadi lebih baik lagi. Jika masyarakat Indonesia bagian timur mudah mengakses informasi dari luar daerah, maka masyarakat Indonesia bagian timur dapat belajar banyak hal dari luar sehingga dapat menjadi masyarakat yang berwawasan luas dan dapat membangun daerahnya sendiri.

Hal yang harus diusahakan lainnya adalah kebersihan lingkungan tempat tinggal masyarakat Indonesia bagian timur. Tempat tinggal masyakarat yang tidak layak huni harus diperbaiki atau masyarakatnya dapat disediakan tempat tinggal baru yang lebih layak agar kesehatan masyarakat Indonesia bagian timur dapat terjaga. Dengan kondisi kesehatan yang baik, masyarakat dapat dengan leluasa  menuntut ilmu lebih tinggi lagi karena kondisi kesehatan mereka sudah terjaga dengan baik.
Jika infrastruktur di Indonesia bagian timur sudah membaik dan sama seperti halnya keadaan kota-kota besar lainnya seperti DKI Jakarta, maka hal terakhir yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber saya manusia. Upaya-upaya tersebut harus dijalankan secara konsisten agar pembangunan di Indonesia bagian timur dapat tercapai secara permanen atau untuk jangka waktu yang terus-menerus, bukan hanya tercapai untuk kurun waktu yang singkat.

Kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia bagian timur harus ditingkatkan agar masyarakat Indonesia bagian timur menjadi masyarakat yang berintelektual tinggi sehingga mereka dapat berdiri dengan kaki mereka  di rumah mereka sendiri, dan membangun daerah mereka sendiri tanpa harus hanya menjadi pekerja di bawah naungan pihak asing. Sebagai tenaga tambahan, pemerintah dapat meningkatkan jumlah tenaga pendidik yang dikirim dari luar kota untuk membantu mendidik masyarakat Indonesia bagian timur. Sehingga nantinya kualitas pendidikan di Indonesia bagian timur tidak kalah dengan kualitas pendidikan yang ada di kota DKI Jakarta dan kota lainnya yang sudah mengalami kemajuan lebih dulu dalam bidang pendidikan. Ketika tenaga pendidik yang dikirim dari luar kota tersebut sudah berhasil meratakan dan memajukan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia bagian timur, maka selanjutnya masyarakat asli Indonesia bagian timur dapat mambangun daerahnya sendiri dengan kemampuan dan pengetahuan yang didapat.

Ketika pendidikan di Indonesia bagian timur sudah maju, maka dapat dipastikan perekonomian di Indonesia bagian timur juga dapat berkembang pesat, karena angka kemiskinan dapat terus menurun. Hal itu dikarenakan sumber daya manusianya yang sudah berintelektual tinggi dan dapat membangun daerahnya dengan berbagai pengetahuan yang dimiliki.
READMORE - KEMAJUAN PEREKONOMIAN INDONESIA BAGIAN TIMUR

24 August 2013

ESSAY - DISKRIMINASI

oleh : Mutiara Syalen

Jika kita perhatikan baik-baik lingkungan di sekitar kita secara umum, tidak dapat dipungkiri kita masih sering menjumpai hal yang kita sebut dengan “diskriminasi”. Diskriminasi itu sendiri menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi artinya merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Kasus diskriminasi yang paling umum terjadi di dunia ialah diskriminasi terhadap ras. Salah satu contohnya dapat dilihat di masa lalu, dimana ras dibedakan menjadi tiga di Amerika, ras berkulit putih, ras berkulit merah dan ras berkulit hitam. Saat itu ras berkulit hitam dapat dibilang hampir tidak mendapat tempat. Namun seiring berkembangnya zaman dan ideologi mengenai keadilan dan kebebasan, maka diskriminasi terhadap ras tersebut telah dihapuskan meski pada praktek kenyataannya, diskriminasi terhadap ras ini masih kita jumpai namun tidak se”fulgar” dulu.
Kemudian setelah diskriminasi terhadap ras sudah mulai dihapus, muncullah diskriminasi- diskriminasi lainnya, seperti diskriminasi terhadap hak, sosial, perlakuan, agama, lingkungan dan macam-macam diskriminasi lainnya.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan perdamaian, namun melihat kenyataan yang ada, begitu jelas bahwa pada kenyataannya upaya untuk menjunjung keadilan dan perdamaian tersebut kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari cara pemerintah maupun lembaga pelayanan masyarakat pada umumnya cenderung melakukan diskriminasi baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak hanya dari pemerintahannya, perusahaan-perusahaan yang merekrut tenaga kerjanya pun kerap kali melakukan tindakan diskriminasi. Itu hanya sebagian kecil dari contoh-contoh diskriminasi yang terjadi.

Contoh-contoh kasus diskriminasi terhadap segi hak yang paling sederhana, yang terjadi di masyarakat dapat berhubungan dengan pelayanan yang diterima oleh masyarakat. Sebagai contoh pelayanan terhadap kesehatan masyarakat di Jakarta. Jika ada pasien yang datang untuk dirawat, maka yang lebih diutamakan adalah orang-orang yang tergolong mampu membayar tanpa mengalami kesulitan apapun. Diskriminasi ini juga dapat digolongkan ke diskriminasi terhadap status sosial. Golongan ekonomi menengah keatas lebih dimudahkan dalam proses, baik dalam proses registrasi, maupun perlakuan dari dokter, perawat hingga petugas kebersihan. Memang tidak dapat dipungkiri hal tersebut tidak dapat dihindari, tetapi setidaknya hal tersebut dapat diminimalisasi, pihak rumah sakit sebaiknya memberikan perlakuan yang adil dalam hal memprioritaskan layanan, masih dapat dimaklumi jika diadakan perbedan dari kualitas pelayanan, tetapi rasanya cukup tidak adil jika perbedaan layanan tersebut juga diterapkan dari segi prioritas.

Kasus lainnya juga kerap kali terjadi pada pelayanan masyarakat di tingkat RW, Kelurahan, bahkan Kecamatan jika masyarakat umumnya ingin mengurus surat-surat berharga seperti KTP, KK, akte atau hanya sekedar mengurus surat yang penting dari sekolah bagi pelajar. Terkadang pihak instansi tersebut cenderung lebih mengutamakan melayani orang-orang yang dikenalnya, atau lebih memprioritaskan mereka yang memberikan “uang pelancar”. Padahal sebagai lembaga pelayanan masyarakat seharusnya instansi-instansi tersebut menyamaratakan pelayanannya terhadap lapisan masyarakat manapun sekalipun mereka memiliki hubungan kekerabatan.

Contoh lainnya datang dari dunia pekerjaan. Seperti perekrutan pegawai sebuah perusahaan. Karena perusahaan tidak dapat mengontrol dan mengetahui produktivitas pekerja secara mendetail dan individual, perusahaan cenderung menyandarkan kriteria yang harus dipenuhinya hanya berbatas pada aspek-aspek yang kasat mata, seperti melihat dari golongan atau kelompok mana orang tersebut berasal, bahkan dilihat dari ras dan jenis kelaminnya, maka perusahaan sering kali mengasumsikan golongan atau suku-suku tertentu memiliki tingkat produktivitas yang rendah sehingga ia hanya memiliki sedikit sekali bahkan hampir tidak ada kesempatan untuk menjadi pegawai perusahaan tersebut. Padahal bisa saja orang tersebut ketika diuji kemampuan, semangat dan lain-lain justru lebih memenuhi kriteria dibandingkan mereka yang diutamakan 
karena aspek-aspek yang telah tersebut diatas.

Diskriminasi dalam  pekerjaan (baca : prakerin) juga terjadi pada pelajar SMK. Yang dalam program belajarnya diadakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yaitu para siswa diberi kesempatan untuk mendapat pengalaman dan wawasan terjun ke dunia kerja secara langsung. Dalam prosesnya, siswa harus menjalani prosedur permohonan PKL pada perusahaan-perusahaan tertentu. Namun tidak jarang perusahaan tersebut hanya memberikan kesempatan kepada mereka yang dalam proses permohonannya melalui “orang dalam” atau mempunyai kenalan di dalam perusahaan tersebut, jika tidak memiliki maka siswa tersebut tidak diterima. Jelas sekali terjadi diskriminasi dalam hal ini, karena seharusnya perekrutan pegawai yang lebih diutamakan adalah kemampuan, bukan hanya sekedar “kenal”. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang perusahaan tersebut, bisa saja mereka memiliki alasan karena tidak mau ambil pusing jika terjadi apa-apa. Namun demikian, Indonesia menjunjung tinggi HAM dan tiap-tiap orang berhak mendapat kesempatan untuk meraih apa yang ia mau sekalipun harus melalui berbagai persyaratan. Persyaratan ini dapat dijadikan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mau ambil repot tadi.

Masih banyak lagi kasus sederhana lain yang menggambarkan diskriminasi terhadap individu-individu tertentu. Mungkin tidak akan menjadi masalah bila hal tersebut tidak merugikan pihak lain. Tetapi dilihat dari kasus pelayanan kesehatan yang sudah disebutkan tadi, jelas itu merugikan masyarakat yang berekonomi kurang mampu, padahal mereka layak mendapatkan layanan tersebut atas jaminan pemerintah Jakarta itu sendiri. Kemudian dilihat dari kasus pelayanan masyarakat di bidang sosial, hal tersebut tentu merugikan masyarakat yang tidak dijadikan prioritas. Padahal jika dilihat dari urutan, merekalah yang sudah lebih dulu antre untuk mendapat pelayanan. Dari kasus perekrutan pegawai maupun siswa PKL, sungguh disayangkan bila mereka yang memiliki kemampuan tidak mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut.


Diskriminasi-diskriminasi sederhana seperti ini sudah seharusnya dihapuskan, mengingat negara Indonesia merupakan negara yang berasaskan demokrasi pancasila, dan demokrasi adalah sistem yang menganut HAM sehingga setiap lapisan masyarakatnya mendapat hak yang sama dalam berbagai aspek. Untuk meminimalisasi tindakan diskriminasi ini, diperlukan kesadaran dari semua pihak. Pemerintah sebaiknya melakukan pengawasan yang ketat terhadap instansi-instansi yang bertugas memenuhi layanan terhadap masyarakat. Rumah sakit harus memperbaiki kualitas pelayanannya dan memperlakukan pasien secara adil, terutama rumah sakit yang didanai oleh pemerintah. Kesadaran masyarakat mutlak diperlukan untuk menegakkan keadilan, dan mengeluarkan aspirasinya ketika diperlakukan tidak adil. Pembahasan kasus ini masih tergolong sederhana, tetapi bukankah perubahan sebaiknya di mulai dari hal yang paling sederhana? Di mulai dari hal yang kecil, di mulai dari individu-individu tiap masyarakatnya agar lambat laun keadilan dan kedamaian dapat terwujud di negeri yang berasaskan demokrasi ini.

READMORE - ESSAY - DISKRIMINASI

10 June 2013

AKIBAT PERGAULAN

NASKAH DRAMA

“AKIBAT PERGAULAN”

ANGGOTA KELOMPOK :
Ø Ahmad Irsyad
Ø Devita Yulianti
Ø Mutiara Syalen
Ø Shulthon Hanif Majid

Ø Tika Purnama Putri

Pemain :

Ø  Bapak        :       Mudah marah, umur 50-55 tahun.
Ø  Ibu            :       Penyabar, keibuan, umur 45-50 tahun.
Ø  Arman       :       Beringas, suka menang sendiri, umur 25 tahun.
Ø  Rani          :       Penurut, pandai, umur 21 tahun.

Suasana malam hari, di sebuah ruang keluarga terdapat satu set meja-kursi di tengah-tengah ruangan. Di bagian kanan terdapat pintu keluar. Sementara di kiri dalam juga terdapat pintu ke ruang dalam. Di dinding belakang terdapat foto keluarga. Kiri depan ada kursi malas. Suasana hening. Bapak mondar-mandir, sesekali melihat ke pintu luar. Ibu duduk di kursi, tampak kesedihan dan kebingungan di wajahnya.

Bapak :      (Geram) ini tidak boleh dibiarkan !
Ibu :          Jangan terlalu kasar, Pak. Nanti semua jadi tambah kacau.
Bapak :      Arman harus dapat pelajaran, Bu ! aku malu punya anak seperti dia.
Ibu :          Mungkin… kita juga salah, Pak.
Bapak :      Aku tidak pernah mengajari berbuat seperti itu. (Curiga) jangan-jangan kamu yang mengajarinya .
Ibu :          Demi Tuhan ! (heran) kenapa Bapak punya pikiran seperti itu ?
Bapak :      (Duduk, menyesali perkataannya) maafkan aku, Bu !
Ibu :          (Wajahnya menunduk, kelihatan pasrah pada keadaan) Sudahlah, Pak. Kita sedang mendapat cobaan.

Tiba-tiba pintu dibuka dengan kasar. Bapak dan Ibu terkejut, menoleh kearah pintu. Muncul Arman.

Bapak :      (Marah) Arman !
Ibu :          Sabar, Pak. Sabar…. Duduklah, Nak. Ada yang ingin Bapak dan Ibu sampaikan.

Arman duduk santai di kursi malas.

Bapak :      Anak tak tahu diuntung !
Ibu :          Pak, sabar to Pak.
Arman :     Baru saja datang, sudah dimarahi. Bukannya disambut baik-baik….
Bapak :      Anak kurang ajar ! Harusnya kamu tahu kalau perbuatanmu itu salah…

Terdengar ketukan pintu. Muncul Rani.

Rani :                Assalamualaikum.
Bapak+Ibu : Wa alaikumsalam…

Rani masuk dan mencium tangan Bapak dan Ibu.

Arman :     (Sinis) Nah ! anak kesayangan sudah datang. Minta apa, Nak….
Rani :                Kakak, kenapa berbicara seperti itu ?
Arman :     Jangan sok nggak tau. Dasar penjilat.
Bapak :      Araman ! Jaga bicaramu ! harusnya sebagai kakak, kamu memberi contoh yang baik pada adikmu bukan sebaliknya. Lihat adikmu sekarang, dia berhasil mendapatkan beasiswa, dan dia selalu menurut apa kata orang tua….
Arman :     (Memotong) Iya, iya iya…. Aku sudah hafal semua kebaikannya. Tiap hari Bapak mengatakannya. Aku adalah anak nakal, suka pulang malam, tidak nurut pada orang tua, apa lagi ? …
Ibu:           Kamu tidak pantas mengatakan itu, Nak…
Arman :     Ibu, aku sudah bosan dengan petuah Bapak. Aku juga bisa jadi anak baik, tapi selalu Rani yang dipuji.
Bapak :      Baik apanya ! menyimpan barang haram ini kau bilang baik ?

Bapak melempar salah satu bungkus obat terlarang ke meja. Arman terpaku, wajahnya pucat pasi.
Arman :     (Takut) Itu bukan milikku, Pak.
Bapak :      Kalau bukan milikmu, kenapa ada di kamarmu ?
Arman :     Ada teman, titip Arman, Pak.
Bapak :      Kamu sudah tau kalau itu barang terlarang, harusnya kamu menolaknya.
Terdengar pintu diketuk. Rani membuka pintu. Masuk 2 orang polisi. Arman berusaha lari tapi ibu mencegahnya.
Ibu :          Sebagai laki-laki, kamu harus mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu, Nak.
Polisi :       Selamat siang, Pak. Kami mendapat perintah, untuk membawa saudara Arman ke kantor, karena diduga dia terlibat dalam perdagangan narkoba. Ini surat perintahnya.
Bapak menerima surat dari polisi dan membaca surat perintah tersebut. Polisi membawa Arman.
Polisi :       Terima kasih atas kerja samanya. Selamat siang Pak.
Bapak, Ibu, Rani, tampak lesu. Ibu duduk di kursi dipeluk Rani dan menangis. Bapak terpaku melihat keluar. Sesaat kemudian bapak menoleh ke ibu.
Bapak :      Sudahlah Bu, kita harus merelakannya. Semoga dengan kejadian ini, Arman sadar dan kembali ke jalan yang benar.
=== TAMAT ===



READMORE - AKIBAT PERGAULAN