10 June 2013

AKIBAT PERGAULAN

NASKAH DRAMA

“AKIBAT PERGAULAN”

ANGGOTA KELOMPOK :
Ø Ahmad Irsyad
Ø Devita Yulianti
Ø Mutiara Syalen
Ø Shulthon Hanif Majid

Ø Tika Purnama Putri

Pemain :

Ø  Bapak        :       Mudah marah, umur 50-55 tahun.
Ø  Ibu            :       Penyabar, keibuan, umur 45-50 tahun.
Ø  Arman       :       Beringas, suka menang sendiri, umur 25 tahun.
Ø  Rani          :       Penurut, pandai, umur 21 tahun.

Suasana malam hari, di sebuah ruang keluarga terdapat satu set meja-kursi di tengah-tengah ruangan. Di bagian kanan terdapat pintu keluar. Sementara di kiri dalam juga terdapat pintu ke ruang dalam. Di dinding belakang terdapat foto keluarga. Kiri depan ada kursi malas. Suasana hening. Bapak mondar-mandir, sesekali melihat ke pintu luar. Ibu duduk di kursi, tampak kesedihan dan kebingungan di wajahnya.

Bapak :      (Geram) ini tidak boleh dibiarkan !
Ibu :          Jangan terlalu kasar, Pak. Nanti semua jadi tambah kacau.
Bapak :      Arman harus dapat pelajaran, Bu ! aku malu punya anak seperti dia.
Ibu :          Mungkin… kita juga salah, Pak.
Bapak :      Aku tidak pernah mengajari berbuat seperti itu. (Curiga) jangan-jangan kamu yang mengajarinya .
Ibu :          Demi Tuhan ! (heran) kenapa Bapak punya pikiran seperti itu ?
Bapak :      (Duduk, menyesali perkataannya) maafkan aku, Bu !
Ibu :          (Wajahnya menunduk, kelihatan pasrah pada keadaan) Sudahlah, Pak. Kita sedang mendapat cobaan.

Tiba-tiba pintu dibuka dengan kasar. Bapak dan Ibu terkejut, menoleh kearah pintu. Muncul Arman.

Bapak :      (Marah) Arman !
Ibu :          Sabar, Pak. Sabar…. Duduklah, Nak. Ada yang ingin Bapak dan Ibu sampaikan.

Arman duduk santai di kursi malas.

Bapak :      Anak tak tahu diuntung !
Ibu :          Pak, sabar to Pak.
Arman :     Baru saja datang, sudah dimarahi. Bukannya disambut baik-baik….
Bapak :      Anak kurang ajar ! Harusnya kamu tahu kalau perbuatanmu itu salah…

Terdengar ketukan pintu. Muncul Rani.

Rani :                Assalamualaikum.
Bapak+Ibu : Wa alaikumsalam…

Rani masuk dan mencium tangan Bapak dan Ibu.

Arman :     (Sinis) Nah ! anak kesayangan sudah datang. Minta apa, Nak….
Rani :                Kakak, kenapa berbicara seperti itu ?
Arman :     Jangan sok nggak tau. Dasar penjilat.
Bapak :      Araman ! Jaga bicaramu ! harusnya sebagai kakak, kamu memberi contoh yang baik pada adikmu bukan sebaliknya. Lihat adikmu sekarang, dia berhasil mendapatkan beasiswa, dan dia selalu menurut apa kata orang tua….
Arman :     (Memotong) Iya, iya iya…. Aku sudah hafal semua kebaikannya. Tiap hari Bapak mengatakannya. Aku adalah anak nakal, suka pulang malam, tidak nurut pada orang tua, apa lagi ? …
Ibu:           Kamu tidak pantas mengatakan itu, Nak…
Arman :     Ibu, aku sudah bosan dengan petuah Bapak. Aku juga bisa jadi anak baik, tapi selalu Rani yang dipuji.
Bapak :      Baik apanya ! menyimpan barang haram ini kau bilang baik ?

Bapak melempar salah satu bungkus obat terlarang ke meja. Arman terpaku, wajahnya pucat pasi.
Arman :     (Takut) Itu bukan milikku, Pak.
Bapak :      Kalau bukan milikmu, kenapa ada di kamarmu ?
Arman :     Ada teman, titip Arman, Pak.
Bapak :      Kamu sudah tau kalau itu barang terlarang, harusnya kamu menolaknya.
Terdengar pintu diketuk. Rani membuka pintu. Masuk 2 orang polisi. Arman berusaha lari tapi ibu mencegahnya.
Ibu :          Sebagai laki-laki, kamu harus mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu, Nak.
Polisi :       Selamat siang, Pak. Kami mendapat perintah, untuk membawa saudara Arman ke kantor, karena diduga dia terlibat dalam perdagangan narkoba. Ini surat perintahnya.
Bapak menerima surat dari polisi dan membaca surat perintah tersebut. Polisi membawa Arman.
Polisi :       Terima kasih atas kerja samanya. Selamat siang Pak.
Bapak, Ibu, Rani, tampak lesu. Ibu duduk di kursi dipeluk Rani dan menangis. Bapak terpaku melihat keluar. Sesaat kemudian bapak menoleh ke ibu.
Bapak :      Sudahlah Bu, kita harus merelakannya. Semoga dengan kejadian ini, Arman sadar dan kembali ke jalan yang benar.
=== TAMAT ===



READMORE - AKIBAT PERGAULAN