Mutiara
Syalen
Fakultas
Ekonomi
Jurusan
Ekonomi dan Administrasi
Program
Studi Pendidikan Ekonomi
8105152236
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya manusia karena
Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia.
Dengan kekayaan SDM yang melimpah artinya Indonesia tidak kekurangan sumber
daya untuk membangun negara Indonesia. Dengan kekayaan sumber daya manusianya,
seharusnya bangsa Indonesia dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mengusahakan
kemajuan negaranya dan memakmurkan rakyatnya. Apalagi, setiap tahunnya Indonesia
telah mencetak sekian banyak sarjana-sarjana yang seharusnya siap untuk turut
berkontribusi memajukan negara Indonesia. Ini berarti Indonesia sesungguhnya
memiliki banyak rakyat yang berkualitas untuk membantu memakmurkan bangsa
Indonesia.
Namun kenyataan yang terjadi tidaklah demikian. Masih banyak rakyat
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan menjadi pengangguran.
Terbukti dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan
bahwa jumlah penduduk miskin per September 2014 mencapai 27,73 juta jiwa. Data lainnya menyebutkan jumlah pengangguran
sarjana atau lulusan universitas yang sebelumnya disebut dapat turut memajukan
negara, pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total
pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang. Setiap
tahunnya Indonesia melahirkan lebih dari 700.000 sarjana yang menganggur. Hal tersebut dikarenakan bertambahnya
jumlah sarjana yang dicetak setiap tahunnya tidak turut diimbangi dengan
pertambahan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.
Salah
satu usaha untuk mengurangi pengangguran adalah dengan membuka lapangan pekerjaan
baru. Namun, kebanyakan orang berpendidikan tinggi lebih suka bekerja di suatu
perusahaan dan memperoleh jabatan setinggi-tingginya. Orang-orang tersebut
kurang berani untuk mengambil resiko besar mebuat suatu lapangan kerja
(berwirausaha). Mereka mengharapkan gaji yang diberikan oleh kantor. Ini sangat
disayangkan, padahal jika mereka berani mengambil resiko dan mebuka suatu
usaha, maka angka pengangguran di Indonesia akan dapat dikurangi.
Sebagai generasi yang berpendidikan tinggi dan berada pada usia yang
produktif, sudah sepatutnya mahasiswa menjadi penerus bangsa yang membangun
negara Indonesia. Untuk itu, jiwa
berwirausaha harus ditanamkan pada setiap individu mahasiswa sejak dini, agar
nantinya lulusan sarjana dapat menjadi wirausaha, membuka lapangan kerja baru,
dan pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran yang nantinya juga akan
dapat mengurangi angka kemiskinan.
Ada banyak karakterisitik wirausaha yang sangat membantu setiap orang yang
memilikinya untuk dapat bersaing di era yang semakin maju ini.
- Seorang wirausaha merupakan individu yang berani mengambil resiko. Tidak ada yang dapat menjamin usaha yang ia mulai akan berjalan mulus dan meraup keuntungan yang besar, namun segala sesuatu pasti terdapat resikonya. Diperlukan keberanian bagi seorang wirausaha mengambil resiko tersebut untuk meraih sebuah kesuksesan.
- Dalam merintis sebuah usaha kecil menjadi usaha yang besar diperlukan keuletan dan kesabaran di dalamnya. Keuletan dan kesabaran itulah yang dimiliki oleh seorang wirausaha karena kesuksesan tidak dapat diraih secara instan.
- Dapat dipastikan seorang wirausaha merupakan seseorang yang kreatif dan inovatif karena ia dituntut untuk memiliki produk yang dapat bersaing, sehingga otaknya akan terlatih untuk dapat berfikir kritis.
- Seorang wirausaha adalah seseorang yang pantang menyerah. Kegagalan adalah hal yang wajar dialami oleh seorang wirausaha di awal karirnya, bukan wirausaha namanya jika baru menemui sebuah kegagalan ia kemudian berhenti berusaha. Wirausaha yang sukses adalah seseornag yang bangkit dan mencoba kembali setelah mengalami kegagalan.
- Seorang wirausaha sukses juga merupakan seorang manajer yang baik. Setiap saat ia dituntuk untuk dapat mengatur usahanya baik dari segi keuangan maupun administrasi, maka kemampuan manajemennya akan terus terasah.
Dan masih banyak lagi karakter-karakter positif wirausaha yang perlu
seorang mahasiswa miliki. Karakter-karakter tersebut akan menjadikan mereka pribadi
bermental baja, sehingga para mahasiswa dapat bersaing dan bertahan di era yang
memiliki persaingan ketat ini. Apalagi di zaman sekarang ini bangsa Indonesia
dituntut untuk dapat bersaing dengan bangsa asing dikarenakan adanya pasar
bebas ASEAN.
Pada akhirnya memang tidak semua mahasiswa akan menjadi wirausaha. Namun,
karakteristik-karakteristik wirausaha tetap harus dimiliki oleh setiap
mahasiswa maupun rakyat Indonesia yang lainnya karena
karakteristik-karakteristik tersebut dapat pula diterapkan di kehidupan
sehari-hari bahkan dapat diterapkan di lingkungan kerja jika seseorang menjadi
karyawan sebuah perusahaan. Hal yang paling penting adalah
karakteristik-karakteristik tersebut dapat menjadikan setiap bangsa Indonesia
bangsa yang berkualitas, bangsa yang bermental baja dan bangsa yang mampu
bersaing sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju.