Mutiara Syalen
Fakultas Ekonomi
Jurusan Ekonomi & Administrasi
No. Registrasi Mahasiswa : 8105152236
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2014,
jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,73 juta jiwa. Penduduk miskin
terbanyak ada di Pulau Jawa, dan sebaran terbesar terdapat di Maluku-Papua.
Menurut Data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Indonesia menyebutkan tingkat kemiskinan di Provinsi Papua jauh di atas tingkat
kemiskinan rata-rata nasional, yaitu 13,3 persen. Tingkat kemiskinan di Papua
mencapai 31,5 persen. Setelah Papua, tingkat kemiskinan tertinggi kedua adalah
Papua Barat 27,1 persen, kemudian Nusa Tenggara timur 20,2 persen, Maluku 19,3
persen, dan Gorontalo 18,3 persen.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Marwan Jafar menyatakan bahwa jumlah desa tertinggal saat ini mencapai 24,48
persen atau 18.126 desa dan sebagian besar desa tertinggal ada di Indonesia
bagian timur juga di perbatasan, pulau terdepan, terluar, dan terpencil.
Permasalahan kemiskinan,
ketertinggalan dan ketidakmerataan kesejahteraan yang terjadi di
Indonesia bagian timur dapat diselesaikan dengan langkah awal membangun dan
memperbaiki infrastruktur yang ada di Indonesia bagian timur. Sarana dan
prasarana publik harus lebih ditingkatkan lagi oleh pemerintah daerah setempat.
Kemajuan sarana dan prasarana publik ini dapat membantu mendorong peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia bagian timur karena pendidikan merupakan salah
satu hal terpenting untuk membangun dan memajukan suatu masyarakat termasuk di
dalamnya memberantas kemiskinan.
Pemberantasan kemiskinan dapat dimulai dengan memperbaiki dan
memperbanyak sarana transportasi yang ada di Indonesia bagian timur. Sarana
transportasi yang memadai dapat membuat masyarakat setempat bepergian dari satu
tempat ke tempat lain dengan lebih mudah. Sarana transportasi yang memadai juga
dapat membuat masyarakat Indonesia dari luar daerah Indonesia bagian timur yang
berpotensi membantu membangun daerah tersebut tidak akan ragu untuk menetap
karena mereka tidak perlu mengkhawatirkan transportasi untuk bepergian kemanapun.
Sarana komunikasi juga harus dibangun. Fasilitas internet, telepon
umum, dan media massa harus diperbanyak agar masyarakat senantiansa update dengan informasi apapun yang
dapat menunjang masyarakat menjadi lebih baik lagi. Jika masyarakat Indonesia
bagian timur mudah mengakses informasi dari luar daerah, maka masyarakat
Indonesia bagian timur dapat belajar banyak hal dari luar sehingga dapat
menjadi masyarakat yang berwawasan luas dan dapat membangun daerahnya sendiri.
Hal yang harus diusahakan lainnya adalah kebersihan lingkungan
tempat tinggal masyarakat Indonesia bagian timur. Tempat tinggal masyakarat
yang tidak layak huni harus diperbaiki atau masyarakatnya dapat disediakan
tempat tinggal baru yang lebih layak agar kesehatan masyarakat Indonesia bagian
timur dapat terjaga. Dengan kondisi kesehatan yang baik, masyarakat dapat
dengan leluasa menuntut ilmu lebih
tinggi lagi karena kondisi kesehatan mereka sudah terjaga dengan baik.
Jika infrastruktur di Indonesia bagian timur sudah membaik dan
sama seperti halnya keadaan kota-kota besar lainnya seperti DKI Jakarta, maka
hal terakhir yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber saya
manusia. Upaya-upaya tersebut harus dijalankan secara konsisten agar
pembangunan di Indonesia bagian timur dapat tercapai secara permanen atau untuk jangka waktu yang terus-menerus,
bukan hanya tercapai untuk kurun waktu yang singkat.
Kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia bagian timur
harus ditingkatkan agar masyarakat Indonesia bagian timur menjadi masyarakat
yang berintelektual tinggi sehingga mereka dapat berdiri dengan kaki
mereka di rumah mereka sendiri, dan
membangun daerah mereka sendiri tanpa harus hanya menjadi pekerja di bawah
naungan pihak asing. Sebagai tenaga tambahan, pemerintah dapat meningkatkan
jumlah tenaga pendidik yang dikirim dari luar kota untuk membantu mendidik
masyarakat Indonesia bagian timur. Sehingga nantinya kualitas pendidikan di
Indonesia bagian timur tidak kalah dengan kualitas pendidikan yang ada di kota
DKI Jakarta dan kota lainnya yang sudah mengalami kemajuan lebih dulu dalam
bidang pendidikan. Ketika tenaga pendidik yang dikirim dari luar kota tersebut
sudah berhasil meratakan dan memajukan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia
bagian timur, maka selanjutnya masyarakat asli Indonesia bagian timur dapat
mambangun daerahnya sendiri dengan kemampuan dan pengetahuan yang didapat.
Ketika pendidikan di Indonesia bagian timur sudah maju, maka dapat
dipastikan perekonomian di Indonesia bagian timur juga dapat berkembang pesat,
karena angka kemiskinan dapat terus menurun. Hal itu dikarenakan sumber daya
manusianya yang sudah berintelektual tinggi dan dapat membangun daerahnya
dengan berbagai pengetahuan yang dimiliki.