01 July 2011

"Mama, Tata Mau Dimandiin Sama Mama"

"mama, tata mau mandi sama mama"
dengan wajahnya yang sangat polos, tata memohon kepada mamanya, wajahnya yang imut, dan parasnya yang polos sungguh meluluhkan hati siapapun yang melihatnya.
tapi wajah dan paras bocah berusia 4 tahun ini sama sekali tidak meluluhkan hati sang ibu, dengan nada tidak bersalah sama sekali maka ibunya menjawab
"tata, ngga liat mama lagi ngapain? mama lagi sibuk, mandinya sama bibi aja ya"
dengan hati yang miris, tata pergi meninggalkan ibunya yang sibuk dengan laptop dan pekerjaannya itu. entah sudah berapa kali akhir2 ini tata meminta hal tersebut dan tidak dihiraukan oleh mamanya.
"tata kan anak pintar, jadi mandinya sama bibi aja ya, mama kan lagi kerja" begitulah bagaimana bibinya mencoba menenangkan hati tata sambil memandikannya.

keesokkan sorenya, tata pergi ke taman bersama bibinya untuk bermain, sambil duduk di ayunan ban, dengan wajah yang sedih dan iri melihat teman2nya yang lain bermain ditemani oleh ibunya, tata bertanya "bi, kenapa ya mama ngga mau ajak main tata kesini, kenapa bibi terus" sepertinya ia tidak bisa mengeluarkan air mata lagi karena seringnya ia menangisi ibunya yang tidak pernah menyempatkan waktu bersamanya, tatapannya  kosong. ia merasa pertanyaan semacam itu sangatlah tidak mungkin dan tujuannya pun hanya memberikan setitik harapan agar ibunya menyempatkan sedikit waktunya untuk dirinya.
sekali lagi bibinya hanya bisa menenangkan bocah tersebut dengan "tata, mama kan lagi kerja, tata sama bibi aja ya mainnya"

sepulangnya dari taman, tata melihat ibunya baru saja pulang dari kantornya bekerja. seolah masih memiliki seberkas harapan, bocah mungil itu mencoba meminta lagi "ma, tata mau mandi sama mama"
"tata, mama baru pulang kerja, tata mandinya sama bibi aja ya, mama capek"
itulah kata2 yang didengar oleh tata, tak mau menyerah maka tata mengulangi pertanyaannya "tata maunya sama mama, tata ga mau mandi sama bibi"
tetapi ibunya tidak benar-benar menghiraukannya, ia hanya berkata "tata, mama capek" seraya meninggalkan anak semata wayangnya itu.

sungguh malang nasib tata, hanya mengharapkan agar ibunya mau memandikannya sekaliii saja susah.
tapi bocah ini tak menyerah, keesokkan paginya, dengan mata yang seolah masih mengantuk, ia berlari menghampiri ibunya yang sudah ada di depan pintu rumah dan bersiap berangkat ke kantornya.
"mama, tata mau mandi sama mama"
"tata, mama mau pergi kerja, udah telat nih, mandinya sama bibi aja ya"
"tapi tata maunya sama mama,pokoknya tata mau dimandiinnya sama mama"
"tata, sama bibi aja ya, mama udah telat" itulah kalimat terakhir yang diucapkan ibunya seraya pergi meninggalkan putrinya yang meratapinya.

dalam perjalanannya menuju playgroup nya, tata berlari-lari kecil.
sampai hampir tiba diujung gang, tata berlari cukup cepat, ingin menyebrangi jalan besar itu seorang diri.
"tata, sama bibi aja sini, jangan lari-lari sendiri ya" bibinya memperingatinya.
tapi terlambat, tata berlari menyebrangi jalan itu, seketika tas milik tata yang dibawa bibinya lolos dari tangannya, sehingga bibinya mengalihkan perhatiannya sejenak dari tata dan mengambil tas itu. saat itu juga. sebuah truk melintas cepat, tata, bocah polos itu, tertabrak. dan mati seketika.

sementara itu, ibunya tata sedang sibuk membicarakan proyek besar yang akan dijalaninya di kantor tempatnya bekerja, ketika sedang asik2 berbincang dengan rekan kerjanya, telpon genggamnya berdering dan ia mengangkatnya.
"ibu... hh.. hh.. hh.." begitulah terdengar desahan nafas bibinya yang tergesa-gesa dan terlihat panik.
"iya kenapa bi??"
"tata bu, tata.. hh ,, hh..."
"kenapa tata?!
"TATA KECELAKAAN BU.. HH.. HH.."


seketika ibu tata pulang ke rumahnya. sesampainya disana, ia hanya mendapati jasad anaknya yang telah dingin, tak bernyawa dan tidak menunjukkan tanda2 kehidupan sama sekali,,


tiba saatnya jasad tata harus dimandikan. ibu tata memegang gayung berisi air dengan gemetaran,
baru menyiram bagian kepala hingga dada sang anak, tapi ia sudah tak kuasa dan langsung menjatuhkan gayungnya tanpa sengaja dan membawa kepala anaknya ke dalam pelukannya..
"tataa.... bangun tataaa...." jerit sang ibu, begitu histeris, mengingat selama ini ia tak pernah punya waktu untuk sang anak, bahkan untuk sekedar memandikannya, mungkin ia mempunyai kesempatan untuk itu, tetapi justru ketika tata sudah tidak bisa berbuat apa2  lagi, ketika roh tata sudah tidak ada lagi di dalam jasadnya..

miris, itulah yang dirasakan oleh ibunda tata, sungguh ia menyesali kesempatan yang telah berlalu, namun ia hanya dapat meratapi, tanpa dpat memutar sang waktu.
ya, penyesalan memang datang belakangan...........


cerita ini gue ketik lagi abis gue ngeliat film pendek yang diputer di program acara "Islam Itu Indah" gue aja ampe nangis garuk2 tanah nontonnya, oke gue boong -___- tapi soal nangis, gue serius..
semoga cerita ini bisa dijadiin pelajaran buat siapapun, termasuk gue sendiri agar kita bisa lebih menghargai kesempatan sekecil apapun itu....

No comments:

Post a Comment