03 November 2012

Selamanya Cinta part 6 (onedirection fanfiction story)


“jadi….. kamu bukan Jo?” “yeeeee jelas-jelas aku Zayn!” jawab Zayn enteng. “udah cepet naek, laper nih” omel Zayn sambil berkaca pada spion dan membenahi rambutnya.  Tara kemudian hanya menuruti Zayn.

Zayn membawa Tara ke sebuah restoran makan yang tak jauh dari sekolah mereka, salah satu restoran favorit Tara.entah mengapa saat menyantap makanan masing-masing, Zayn terlihat begitu gugup dan ragu-ragu, lain dengan Tara yang bersikap santai. Berulang kali Zayn menatap Tara, tapi Tara nampaknya terlalu cuek dengan yang lain kalau urusannya sudah “makanan”.

“Tara….” panggil Zayn. seketika Tara mengangkat kepalanya dan menatap Zayn, “ya?”. “mm…. aku mau nngomong sama kamu. Aku…” “aku kenapa? Kok kamu jadi gugup gitu sih?” ucap tara blak-blakan. “haha..” tawa garing Zayn terdengar, tapi kata-kata selanjutnya menunjukkan bahwa ia sudah mulai bersikap santai. “aku sayang sama kamu Ra……..” Tara langsung kaget, setelah beberapa detik menenangkan diri, Tara mulai berucap “aku juga! Aku sayang kamu, kayak aku sayang sama kakak aku hehe”

“engga Ra… aku sayang sama kamu bukan sebagai adik. Really it is, aku sayang kamu. Aku tau kamu mungkin kamu belom bisa ngelupain Niall, tapi please kasih aku kesempatan buat ngejagain kamu, ngelindungin kamu, dan ngebuat kamu jatuh hati sama aku dan….. gantiin posisi Niall di hati kamu” ungkap Zayn dengan nada lembut. “tapi Zayn ak…” belum sempat melanjutkan omongan, Zayn langsung memotong “aku tau mungkin aku jahat banget udah bersikap gini ke Niall. Percaya deh sama aku, aku udah mendem perasaan ini dari sejak kita awal ketemu, di kantin, sewaktu Niall ngegiring kamu ke kita. Dan selama itu pula aku berusaha buat ngeganti perasaan sayang  aku ke kamu sebagai perasaan sayang aku ke adik aku. Tapi engga Ra… sampe detik ini perasaan itu masih sama. Aku pikir kamu harus ngelupain Niall Ra, dia itu udah abu-abu buat kamu, gak jelas. Mungkin dia gak akan dateng ke kita sebelum breaktime kita selesai, sebelum rekaman album baru dimulai, dan itu masih lama Ra….”

“Zayn…. aku…” ucap Tara seraya menggelengkan kepala, sekarang jadi berbalik, Tara yang terlihat gugup dan begitu shock. “please Ra…..” jawab Zayn, tatapannya begitu memohon. Tapi tara langsung berdiri dan berjalan melewati kursi Zayn, berniat meninggalkan Zayn. seketika Zayn menarik tangan Tara “Ra, mau kemana?” “aku mau pulang Zayn, lepasin…” jawab tara tanpa mengalihkan pandangannya ke Zayn. “aku anter Ra.. oke?” jawab Zayn tanpa melepas tangannya. Sekarang tatapannya berubah menjadi tatapan orang yang pasrah dan kemudian ia menarik Tara hingga keluar dari restoran dan mengantarnya pulang. Sepanjang jalan hanya hening yang menghiasi mereka. Ketika mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Tara, Tara langsung turun dan bergegas masuk tanpa mengucap sepatah katapun pada Zayn. “Ra…” Tara menghentikan langkah untuk membuka gerbang rumahnya, tapi tidak menoleh. “aku masih berharap kamu mau nerima aku, aku bakal tunggu jawaban kamu….” ucap Zayn. yang diajak berbicara masih belum menoleh, dan selanjutnya ia hanya melanjutkan langkah masuk ke rumahnya. Zayn menghela nafas berat, tatapannya begitu sedih saat ini. Kemudian ia langsung pergi meninggalkan rumah Tara.

Sesampainya di rumah, Tara langsung berganti pakaian dan bergegas ke kamarnya, hanya berbaring di kasurnya, pikirannya melayang entah kemana. Beberapa menit kemudian ia langsung mengambil handphonenya.

Tanpa disadari keduanya, sedari tadi ketika mereka meninggalkan sekolah, ada sebuah mobil yang terus membuntuti mereka sampai ke rumah Tara. bahkan ketika di restoran, pemiliknya mengikuti mereka masuk dan duduk tak jauh dari bangku mereka.Tterlihat di dalam mobil tersebut seorang gadis sedang menatap kepergian Zayn. Tatapannya kosong, tapi kesedihan tersirat jelas di matanya. Saat itu pula handphonenya berdering.

“Halo tha…” terdengar sebuah suara diujung sana. “Heeiii Ra, ada apa?” jawab gadis tersebut. Dari nadanya, keduanya terdengar seperti sedang bersedih namun bersikeras untuk terdengar seperti orang yang tegar. “aku mau….” Ucap Tara agak ragu. “mau apa say? Cerita yaaaa?” ucap gadis itu, kini suaranya terdengar lebih santai dari sebelumnya. “aku cuma mau nanya kok, tadi kan aku ijin ke uks pas pelajaran kimia, ada PR gak sih?” “oh… engga kok” “oh yauda deh itu aja” “itu aja? Cuma gitu aja? Bilang aja kamu kangen sama aku haha” ledek witha. :ish with a maaahhhh, yauda ah aku ngantuk mau bobo ciang!” “yeee dasar, yaudah sana, byeeee”

Ceritanya sama Jo aja kali ya. batin Tara ketika sambungan telepon terputus. 

Sementara Witha, ia mula menyalakan mesin mobilnya dan bergegas pulang, tatapannya kembali kosong. Jadi bener ya dugaanku selama ini. Zayn meratiin Tara gak kaya kakak meratiin adik, Tara aja yang kurang peka. But Zayn, I just can’t stop loving you……

No comments:

Post a Comment